1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Khatamkan Alquran raksasa Banyuwangi lebih sulit dari Quran ukuran biasa

"Kalau belum bisa bacanya kurang lancar. Soalnya ini kadang harokat sama huruf kurang tepat," kata Rifai.

Membaca Alquran raksasa di Masjid Agung . ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Taufik | Kamis, 14 Juni 2018 13:34

Merdeka.com, Banyuwangi - Pembacaan kitab suci Alquran raksasa di Masjid Agung Baiturrahman (MAB) Banyuwangi hingga khatam ternyata lebih sulit dibandingkan melakukannya dengan Quran ukuran biasa. Huruf-huruf hijaiyah berukuran besar tidak membuatnya semakin mudah dibaca melainkan memberikan tantangan baru bagi pembaca.

Hal itu disampaikan koordinator semaan Quran raksasa MAB, Ustaz Ahmad Rifai, yang juga memimpin kegiatan tadarus di masjid kebanggaan masyarakat Banyuwangi itu selama Ramadan. Dia menjelaskan Quran dengan ukuran kertas 142 X 210 sentimeter itu merupakan tulisan tangan sehingga banyak berbeda dengan Quran yang umum dibaca di Indonesia.

"Kalau belum bisa bacanya kurang lancar. Soalnya ini kadang harakat sama huruf kurang tepat," kata Rifai, Kamis (14/6).

Quran itu ditulis KH Abdul Karim, warga Lingkungan Kebunrejo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi. Ditulis kurang dari 7 bulan di tahun 2010 menggunakan kertas impor dari Jepang yang semuanya didanai Pemkab Banyuwangi.

Penulisannya menghabiskan lebih dari 32 dus spidol dan lebih dari 40 dus tinta isi ulang. Quran masuk ke MAB sebagai hibah dari Pemkab Banyuwangi tahun 2010, awal masjid bisa ditempati setelah masa renovasi.

Rifai menjelaskan agar kegiatan tadarus berjalan lancar, pihaknya membangun tim tadarus berisi 7 orang yang dianggap mampu membaca Quran raksasa itu dengan baik, bahkan satu di antaranya hafiz atau orang yang hafal kitab suci Quran.

"Kalau ada orang lain yang baca lalu salah-salah itu saya diprotes orang. Karena naik ke speaker masjid dan disiarkan di radio masjid. Jadi banyak yang menyimak," katanya lagi.

KH Muzakki salah satu dari tim tadarus juga mengakui membaca Quran raksasa MAB Banyuwangi lebih sulit. Dia menjelaskan tadarus biasanya dilakukan selepas tarawih hingga pukul 10 malam.

"Kadang saya baca setengah juz, kadang 1 juz. Setiap hari dikhatamkan 3 juz di sini," kata imam rutin MAB Banyuwangi untuk salat dzuhur dan asyar berjamaah itu.

(MT/MT) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Ramadan 2018
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA