Cara yang dilakukan Banyuwangi akan dijadikan sebagai model nasional.
Merdeka.com, Banyuwangi - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa telah menyerahkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) ke warga miskin yang ada di 24 kecamatan di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (25/4). Khofifah juga kagum dengan Program Unit Gawat Darurat (UGD) Pengentasan Kemiskinan yang digagas Banyuwangi.
Di acara yang digelar di Pendopo Shaba Swagata itu, Mensos mengaku sangat mengapresiasi program pengentasan kemiskinan. Karena itu, dia akan menjadikan program di Banyuwangi sebagai role model secara nasional.
Menurut Khofifah, program di Banyuwangi berkembang pesat di banding daerah lain. "Saya ingin sampaikan, Kemensos akan menyiapkan 50 kabupaten/kota untuk Sistem Layanan Terpadu (SLT)," kata Khofifah usai penyerahan simbolis bantuan PKH dengan total Rp 205.203.414.200.
Dia melanjutkan, Kemensos terkejut dengan perkembangan Banyuwangi. "Dan ternyata jauh lebih advance dengan yang disiapkan oleh Banyuwangi," sambungnya.
Terkait rencana menjadikan Program Smart Kampung dan Unit Gawat Darurat (UGD) Penanganan Kemiskinan di Bumi Blambangan sebagai role model, Khofifah akan membahasnya dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
"Saya belum sampaikan ke bupati (Abdullah Azwar Anas). Tapi saya ingin ini (Smart Kampung dan UGD Kemiskinan) menjadi role model dari sistem rujukan terpadu yang tahun ini (2016), kita siapkan 50 kabupaten/kota supaya update dari seluruh layanan kemiskinan," paparnya.
"Kami akan selalu quick response, quick response, quick response. Dan itu rupanya sudah dilakukan Banyuwangi melalui Smart Kampung, e-village budgeting dan UGD Kemiskinan, dan lain-lain. Ini akan jadi bagian untuk bisa dijadikan role model secara nasional," tandasnya.