"Saya merasa banyak masyarakat yang belum tahu tentang pemilahan sampah. Saya terpacu untuk bikin gagasan seperti itu," ujar Novian.
Merdeka.com, Banyuwangi - Novian Dharma Putra sejak akhir tahun 2017 rutin membawa tong sampah di sekitar kota Kabupaten Banyuwangi. Novian memodifikasi sepeda ontelnya dengan menambah tiga tong sampah untuk jenis limbah yang berbeda.
Saat keliling, Novian memungut sampah, membuat video kebiasaan buang sampah hingga mengajak dialog masyarakat yang tertarik untuk menjadikan sampah jadi nilai ekonomis.
"Saya kerja di laut, kalau pergantian musim sampahnya luar biasa. Saya merasa banyak masyarakat yang belum tahu tentang pemilahan sampah. Saya terpacu untuk bikin gagasan seperti itu," ujar Novian beberapa waktu lalu.
Novian merupakan pekerja di bagian radio operator Pertamina Hulu Energi, di kawasan laut Jawa sebelah barat antara Natuna dan Cirebon. Sejak 2009 bekerja, Novian sering melihat sampah yang hanyut ke laut.
"Hampir semua sampah ke laut. Saya ditempatkan di bagian lingkungan juga. Saya ingin peraturan yang ditegakkan, jangan buang sampah sembarangan," katanya.
Setiap libur kerja selama dua pekan dalam sebulan, dia pulang ke Banyuwangi di Kelurahan Taman Baru, kemudian rutin membawa tong sampahnya sambil keliling Banyuwangi.
"Warna merah untuk sampah B3 yang berbahaya, hijau untuk sampah organik dan kuning untuk anorganik," jelasnya.
Dia menilai, pemilahan sampah perlu dilakukan sejak dini agar memiliki nilai ekonomis. Novian sendiri aktif membuat kerajinan dari botol bekas hingga pemanfaatan got perumahan menjadi tempat budidaya lele.
"Saat keliling saya tidak langsung mendong orang untuk tahu, saya ingin lihat rasa ingin tahunya. Dan selama ini yang tanya mendetail tentang pemilihan sampah hanya lima orang. Dan benar-benar menerapkan," jelasnya.
Di bagian helm, dia menaruh kamera yang merekam kebiasaan masyarakat terhadap sampah. Mulai dari yang buang sampah sembarangan dan membuang pada tempatnya.
Novian biasa keliling di kawasan kota dan istirahat di kawasan Taman Blambangan dan Sritanjung. Dalam rekaman yang berhasil dia dapatkan, ingin menunjukkan bagaimana contoh yang baik dan tidak terkait buang sampah.
"Inginnya bisa kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk ngasih data contoh tidak baik dan yang baik di Banyuwangi," terangnya.
Tidak hanya merekam, Novian juga menegur bila menemukan orang membuang sampah sembarangan. Dia mencontohkan saat di jalan dia melihat sebuah mobil yang dikendarai membuang sampah ke jalan.
"Saya naik motor, saya ambil dan saya masukkan kembali ke mobilnya saat lampu merah. Dari situ ngobrol, saya bilang jangan buang sampah sembarangan di kota ini," jelasnya.
Dia sendiri pernah memiliki kesempatan ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab Saudi, dan sudah ketat menerapkan aturan buang sampah.
"Saya masuk bus, disampaikan tour guide, bilang jangan buang sampah sembarangan, karena yang kena sanksi bukan hanya penumpang tapi juga tur gaetnya. Mereka negara baru berkembang soal sampah sama dengan kita, awalnya berat ditetapkan," katanya.