1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Sistem tanam hidroponik mulai menjanjikan di Banyuwangi

Bagi masyarakat yang ingin mencoba, mudah kok.

©2016 Merdeka.com Reporter : Suci Rachmaningtyas | Minggu, 24 April 2016 19:32

Merdeka.com, Banyuwangi - Berkembangnya perekonomian di Banyuwangi tiap tahun semakin meningkat. Hal tersebut dibuktikan dengan maraknya usaha masyarakat yang berkembang di kabupaten berjuluk the Sunrise of Java itu.

Menjamurnya usaha masyarakat dari tingkat pedagang kaki lima, rumah makan, hingga supermarket menumbuhkan tingkat permintaan pada beberapa bahan dasar seperti sayuran dan buah-buahan. Misalnya saja permintaan terhadap sayur selada.

Untuk mengatasi meningkatnya permintaan pasar, Banyuwangi Hydroponic Community (BHC) siap menyuplai kebutuhan sayur selada dan beberapa buah lain. Komunitas yang berdiri sejak dua tahun lalu tersebut mengembangkan cara bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah atau yang dikenal sebagai sistem tanam hidroponik.

Hidroponik itu sendiri biasanya menggunakan media tanam tanpa menggunakan unsur hara. Misalnya menggunakan arang sekam, spons, pasir, kerikil, serbuk kayu, dll. Media tanam ini dimasukkan dalam paralon-paralon yang dipotong menjadi beberapa bagian, kemudian diletakkan di rak memanjang sebagai penyangga.

“Pertama kita ada ketertarikan pada berbagai inovasi tanaman. Dari beberapa inovasi tanaman itu yang dipilih ternyata yang memungkinkan, mudah, praktis, peralatan bisa dibikin sendiri itu hidroponik. Karena kalau aeroponik itu alat khusus,” terang Supri, anggota BHC.

BHC juga melayani penjualan eceran bibit tanaman, media tanam (media produksi) seperti netpot. Selain itu BHC juga melayani pembuatan modul cara budidaya tanaman dengan sistem hidroponik. Supri menjelaskan pembuatan modul akan disesuaikan dengan tempat, ukuran, sekaligus pengadaan pelatihan secara bertahap terhadap konsumen yang tertarik.

“Kalau untuk pemula itu kita harus mempelajari materi dasar ya. Seperti bagaimana cara menyemai. Umpama kita bikin satu paralon, kita bikin 20 lubang. Dipotong-potong lalu disusun. Itu kita pelajari dulu sampai berhasil. Setelah itu tumbuh sampai panen, itu nanti kita nambah setahap demi setahap. Karena kalau sekaligus, itu nanti ada kendala yang ngga bisa diduga. Seperti kendala cuaca, atau yang lain, nanti langsung putus asa,” tambah Supri.

BHC tergabung dalam Komunitas Hidroponik Indonesia yang beranggotakan pecinta holtikultura dari Kalimantan, Sumatra, Jawa, Bali, NTB, dll. Di Banyuwangi, BHC berlokasi di daerah Pekulo desa Kepundungan, Srono.

Di sana selain tersedia contoh pajangan hidroponik, juga menjadi tempat pembibitan. Bibit-bibit itu nantinya akan didistribusikan ke beberapa anggota komunitas di daerah lain seperti Muncar hingga ke Genteng.

(MH/SR)
  1. Tanaman
  2. Ulasan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA