1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Wisata MICE menggeliat, ratusan hakim Kumpul di Banyuwangi

Hatta mengatakan, MA memilih Banyuwangi sebagai kontribusi untuk mengembangkan daerah-daerah potensial.

Kunjungan Mahkamah Agung ke Banyuwangi. ©2017 Merdeka.com Reporter : Farah Fuadona | Senin, 24 Juli 2017 18:34

Merdeka.com, Banyuwangi - Mahkamah Agung (MA) menggelar penyerahan sertifikat akreditasi penjaminan mutu ke pengadilan se-Indonesia yang dipusatkan di Kabupaten Banyuwangi. MA juga menggelar pembinaan teknis hakim dan panitera se-Jatim. Acara di Banyuwangi yang diikuti ratusan jajaran MA itu berlangsung sejak Senin hingga Rabu (24-26/7).

Ketua Mahkamah Agung RI Prof Dr Muhammad Hatta Ali, MH menghadiri langsung dan membuka acara tersebut. ”Tahun ini ada 117 peradilan yang mendapatkan akreditasi untuk meningkatkan pelayanan peradilan," jelas Hatta.

Hatta mengatakan, MA memilih Banyuwangi sebagai kontribusi untuk mengembangkan daerah-daerah potensial baru seperti Banyuwangi. ”Kita ingin acara ini tidak sekadar penyerahan sertifikat dan pembinaan hakim saja, tapi juga memiliki manfaat bagi daerah yang menjadi tuan rumah. Ada perputaran ekonomi yang positif bagi warga," ungkap Hatta.

Banyuwangi sendiri, ungkap Hatta, merupakan daerah yang memiliki prospek tinggi dalam bidang pariwisata. Selain itu, juga mempunyai kinerja pembangunan yang cukup baik.

Hatta terkesan dengan sejumlah bangunan berarsitektur unik, seperti terminal Bandara Blimbingsari dan pendopo kabupaten. Bangunan-bangunan itu bisa menjadi ikon daerah (landmark) untuk menggaet wisatawan. "Saya apresiasi pembangunan di Banyuwangi yang pesat. Semoga terus sukses dan maju,” ujar Hatta.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengucapkan terima kasih atas kepercayaan MA menggelar pertemuan skala nasional di Banyuwangi. Saat ini, Banyuwangi mengembangkan wisata MICE (Meeting, Incentife, Conference, Exbition) untuk melengkapi wisata alam dan budaya yang telah dikembangkan.

Di Banyuwangi telah berdiri hotel-hotel berbintang dengan ruang pertemuan berkapasitas besar. Misalnya, ada hotel yang punya ballroom berkapasitas lebih dari 1.200 orang. Total jumlah kamar lebih dari 3.000 unit. Saat ini, tiga hotel berbintang juga dalam proses konstruksi.

Anas mengatakan, sektor MICE sudah saatnya dilirik mengingat potensinya yang sangat besar. Sektor MICE memiliki multiplier effect, mulai dari event organizer, katering, transportasi, properti, hotel, UMKM suvenir, florist, pelaku kesenian, hingga biro perjalanan wisata.

”Orang sepertinya cuma rapat atau seminar, tapi perputaran ekonominya gede banget. Hampir tiap tiga bulan, BUMN/swasta dan instansi pemerintah bikin rapat yang selama ini tersedot ke Bali, Jakarta, Surabaya saja. Maka Banyuwangi membidiknya. Alhamdulillah, kian banyak BUMN, swasta, kementerian yang bikin acara di sini,” kata bupati berusia 43 tahun ini.

Dengan penerbangan langsung dari Jakarta dan Surabaya, dua kota terbesar di Indonesia, Banyuwangi bisa lebih mudah menggaet calon wisatawan MICE. ”Tentu harga di Banyuwangi lebih kompetitif ketimbang Bali dan Surabaya. Itu salah satu keunggulan,” ujarnya.

(FF/FF)
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA