Chef Juna kemudian berbagai bagaimana memasak Pecel Pitik, agar bisa menghasilkan cita rasa yang maksimal.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali mengenalkan cita rasa kuliner tradisional lewat Festival Banyuwangi Kuliner. Kali ini Pemkab Banyuwangi mengundang Chef Juna untuk berbagi resep mengolah kuliner pecel pitik.
Kuliner tradisional khas Banyuwangi ini memiliki nilai historis yang panjang sebagai bagian dari ritus kesuburan, bersih desa dan rasa syukur masyarakat Osing. Salah satunya dalam ritus Ider Bumi di Kemiren dan Kebo-keboan di Alasmalang yang dilakukan secara turun-temurun.
Dalam kesempatan ini, Juna sempat keliling untuk melihat hidangan pecel pitik yang sudah disiapkan 183 peserta lomba Festival Banyuwangi Kuliner di Taman Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Usai menilai tampilan kuliner, kebersihan dan sesekali merasakan bagaimana rasa Pecel Pitik para peserta, Juna melakukan demo memasak di depan para peserta. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga sempat menemani proses memasak Juna sambil dialog.
Chef Juna kemudian berbagai bagaimana memasak Pecel Pitik, agar bisa menghasilkan cita rasa yang maksimal. Sebelumnya ia belajar selama sehari proses olahan Pecel Pitik dan cita rasanya. "Ada yang tidak pakai bawang putih dan merah. Tapi kalau saya pakai, ada juga kemiri, kacang. Karena aroma pasti berpengaruh, dan level rempahnya bisa lebih lah," ujar Juna saat demo memasak, Rabu (12/4).
Juna mengatakan kuliner Pecel Pitik tergolong makanan Nusantara khas Banyuwangi yang unik. Terutama dari kombinasi rempah-rempah, parutan kelapa muda dan kacang. "Kalau olahan ayam umumnya dengan rempah saja. Tapi ini dimasak khasnya pakai kelapa. Ini wow-nya lagi, dimasak pakai bumbu, pakai kacang dan kelapa dimasaknya bareng," ujarnya.
Sambil menunggu proses membakar ayam, Juna kemudian menjelaskan olahan pecel pitik akan lebih maksimal bila dimasak menggunakan kelapa muda agar tekstur dan bumbunya mudah meresap.
Sementara bumbu dasar yang digunakan ada 6 bawang merah, 3 siung bawang putih, 3 cabe besar, cabe rawit seperlunya, kunyit dan kencur. Kemudian digoreng dan diulek menggunakan cobek.
"Kemudian kacang tanah digoreng, Kelapanya tinggal disesuaikan saja banyaknya. Jadi kalau saya, ayamnya dimasak dulu, bumbu dipisah. Kemudian dimasak bareng," ujarnya.
Dalam kesempatan itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar yang turut serta mendampingi meminta apakah kuliner pecel pitik bisa dimasukan dalam event perlombaan yang melibatkan Juna. "Iya pasti dimasukan, kami juga biasa menggunakan menu nusatara," ujar Juna menanggapi.
Anas kemudian menjelaskan bahwa event ini merupakan upaya Pemkab Banyuwangi untuk mengenalkan kuliner tradisional agar wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi mengetahui dan tertarik untuk mencoba.
"Pecel Pitik ini ada konteks historisnya yaitu terkait dengan Desa Kemiren. Jadi cara Banyuwangi mengenalkan kuliner sehingga jadi dentuman baru. Di samping itu ini ada latihan food carving, buah-buahan bisa diukir, mendorong kuliner lebih menarik. Jadi ada seni menyajikan," kata Anas.