"Ini dulu bapak yang jualan, terus saya melanjutkan. Bapak yang pertama jualan lontong kikil," kata Bu Umar.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bila anda sedang melakukan perjalanan ke Pantai Gerajakan, Pulau Merah, Teluk Ijo dan destinasi wisata Banyuwangi selatan, sempatkan mampir di warung lontong kikil milik Bu Umar. Lokasinya ada di Jalan Tampo, Kecamatan Benculuk. Warung ini sudah ada sejak 1980-an.
"Ini dulu bapak yang jualan, terus saya melanjutkan. Bapak yang pertama jualan lontong kikil. Awalnya ada di sebelah lapangan Kecamatan Purwoharjo," kata Bu Umar kepada Merdeka Banyuwangi, Rabu (13/4).
Lontong kikil Bu Umar menyajikan potongan lontong, guyuran santan kental dan irisan kikil. Umar menjelaskan, kikil tersebut berasal dari kulit sapi yang dikeringkan. Lantas dibakar untuk menghilangkan bulunya. Baru kemudian direbus sampai mengembang.
Biasanya, bila dia mendapatkan pasokan tulang sapi, akan diolah dalam kuliner lontong kikil ini. Lantas disajikan kepada pelanggan agar bisa 'kikil' atau mengambil daging yang masih menempel di tulang.
Selain lontong dan kikil, kuliner ini juga menyajikan campuran tahu yang dipotong kecil-kecil. Juga ditambah cabai hijau dan merah yang dibiarkan utuh.
Soal rasa, lontong bersama kikil dengan kuah kentalnya menghasilkan rasa unik. Bila dikunyah, lontong sangat lembut namun dilahap bersama kikil yang kenyal. Untuk menghilangkan bau lengur daging, kuliner ini ditambahi daun jeruk pecel. "Itu untuk menghilangkan bau amisnya," ujarnya.
Selain itu, campuran cabai yang dibiarkan utuh membuat pelanggan bisa memilih. Ingin mendapatkan rasa pedas atau tidak.
Warung lontong kikil Bu Umar ini buka mulai pukul 8 pagi sampai 4 sore. "Tapi yang tergantung, kalau jam sebelas siang sudah habis ya nutup," tuturnya.
Cukup dengan harga Rp 8 ribu per porsi, Anda sudah bisa menikmati kuliner lontong kikil ini. Sangat pas dinikmati sehabis melancong di beberapa wisata Pantai Banyuwangi.