1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

BKSDA ajak siswa SMP Negeri 1 Banyuwangi konservasi penyu

"Kami juga melakukan sosialisasi konservasi penyu untuk anak-anak SD dan SMP".

Siswa SMPN 1 Banyuwangi belajar konservasi penyu. ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Kamis, 26 Juli 2018 14:46

Merdeka.com, Banyuwangi - Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur yang memiliki garis pantai sepanjang 175 kilometer, sering menjadi tempat penyu bertelur, terutama penyu jenis lekang. Upaya konservasi penyu di pantai sepanjang itu tidak
mungkin hanya dilakukan kelompok-kelompok konservasi lingkungan saja, melainkan perlu tangan semua masyarakat.

Dengan alasan itu, ratusan siswa SMP Negeri 1 Banyuwangi mengikuti pengenalan penyu dan cara-cara menjaga kelestariannya, Kamis (26/7). Mereka menerima materi mulai dari keterangan bahwa penyu adalah hewan
yang terancam punah dan dilindungi, kesempatan hidupnya yang kecil, hingga kebiasaan untuk bertelur di tempat mereka ditetaskan.

Pengisi materi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Banyuwangi dan Wiyanto Haditanojo dari Yayasan Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF). Yayasan yang mengelola penangkaran penyu di Pantai
Boom Banyuwangi itu menangkarkan 141 sarang penyu pada tahun 2017, dengan isi 100 hingga 140 butir telur per sarang.

"Kami juga melakukan sosialisasi konservasi penyu untuk anak-anak SD dan SMP. Diharapkan mereka bisa turut menjaga kelestarian penyu yang jumlahnya semakin sedikit," kata pria yang kerap disapa Wiwit itu.

Kegiatan juga didukung Bank Central Asia (BCA). Executive Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) BCA Inge Setiawati dalam acara itu mengatakan dengan penanaman semangat konservasi sejak kecil, anak-anak akan terus mengingatnya setelah tumbuh dewasa. Dia mengatakan, saat mereka masih kecil justru merupakan kesempatan baik untuk menanamkan pemahaman konservasi alam.

"Nah saat melepaskan tukik, mereka akan melihat dan merasakan sendiri betapa lucunya hewan itu. Maka kemauan untuk melindunginya jadi tumbuh, dan tetap tersimpan hingga mereka dewasa," kata Inge.

Termasuk mengenai sampah, Inge berharap dengan memahami bahwa sampah plastik berbahaya bagi penyu, anak-anak bisa berhenti membuang sampah sembarangan. Kegiatan serupa juga digelar pihaknya di Pangumbahan di Sukabumi dan Aceh.

Penyu merupakan salah satu spesies kebanggaan nasional karena Indonesia memiliki enam dari tujuh spesies yang ada di Dunia. Penyu memiliki fungsi pemindah energi dari laut ke daratan sehingga memiliki
fungsi ekologi penting di pesisir dan laut.

"Di laut kita konsentrasikan bantuan dari Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung kelestarian penyu dan mangrove, yang biasanya keduanya memang saling berkaitan," katanya.

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA