1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Festival Pasar Ternak dari kontes ternak hingga gerakan minum susu

Cattle Market Festival yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi ini, berupaya mengenalkan potensi ternak.

Taufik dan sapinya. ©2017 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Selasa, 29 Agustus 2017 12:41

Merdeka.com, Banyuwangi - Salah satu peserta kontes ternak terbesar dalam Cattle Market Festival 2017, Taufik terlihat duduk di atas sapinya dan melenggang menuju panggung kemenangan. Sapi milik Taufik mendapat juara satu dengan berat 1 ton 68 kilogram.

"Saya senang akhirnya si Tronton (sapinya) bisa juara. Saya sudah merawatnya sejak kecil, sekarang umurnya 2,5 tahun," ujar peternak asal Kelurahan Sumberejo ini, Senin (28/8).

Sapi milik Taufik merupakan jenis simental. Setiap hari dia harus merawat dan menjaga pola makan sapinya. "Tidak ada makanan khusus untuk penggemukan. Per hari ampas tiga embe, kulit kedelai 3 ember, sari kedelai 3 jurigen. Per hari hari rata-rata habis Rp 50 ribu," katanya.

Tidak hanya Taufik, sore itu di Gor Tawangalun, Kabupaten Banyuwangi tempat lokasi Cattle Market Berlangsung, ada 261 peternak dari berbagai kecamatan berkumpul, membawa ternaknya masing-masing di 21 stand. Selain kontes sapi terbesar, juga ada lomba kambing etawa terbesar.

Cattle Market Festival yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi ini, berupaya mengenalkan potensi ternak dari masing-masing sentra peternakan di Banyuwangi.

Selain itu, berbagai kegiatan edukasi dari Persatuan Dokter Hewan Indonesia, Dinas Pertanian dan Peternakan juga ditampilkan. Seperti cara merawat hewan peliharaan, hingga nilai tambah peternakan di bidang pertanian untuk penguatan ketahanan pangan.

"Kegiatan ini berupaya mengintregasikan kemandirian pangan dan ternak. Sekaligus menjadi ruang silaturahmi di bidang peternak, agar bisa bertukar pengalaman," kata Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko.

Selain itu, para pemuda juga diharapkan tertarik untuk belajar dan melihat peluang usaha di bidang peternakan. Hal ini kata Yusuf, perlu dilakukan agar bisa memenuhi target konsumen dan produksi daging secara mandiri.

"Per kapita konsumsi hewani masih rendah. Sementara mahalnya daging, soal populasi sapi potong tidak sesuai permintaan konsumsi," ujar dia.

Tidak kontes ternak, menggelar pasar dan edukasi peternakan, dalam ajang Cattle Market, ratusan pelajar juga dihadirkan untuk mengikuti gerakan minum susu, telur dan daging.

"Daging, susu maupun telur. Jadi penting mengonsumsi daging, telur, susu, untuk generasi sehat," tambahnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuwangi, Arief Setiawan mengatakan peluang usaha di bidang peternakan sangat potensial. Sebab pihaknya berupaya mengintegrasikan antara pengembangan peternakan bermutu dengan bidang pertanian dan perkebunan.

"Ini bagian dari hasil pembinaan secara merata di setiap kecamatan. Konsepnya memang integrasi pertanian, peternakan, dan perkebunan," ujar Arief.

Apalagi, kata Arief, pemerintah pusat dari Dinas Peternakan Jawa Timur serta Dirjen Peternakan menargetkan Banyuwangi bisa mengembangkan bibit berkualitas jenis sapi limousin dan simental sejumlah 45 ribu per tahun.

"Banyuwangi punya target 45 ribu anakan sapi selama setahun hasil Inseminasi Buatan (kawin suntin). Di Bulann Agustus ini, sudah ada 29 ribu anakan yang sudah dihasilkan, jenis limusin dan simental yang jadi favorit peternak," terangnya.

Arief melanjutkan, sebelumnya Banyuwangi hanya ditarget mengembangkan 32 ribu anakan sapi milik para peternakan rakyat di seluruh Kabupaten Banyuwangi.

"Tapi karena Banyuwangi dinilai ada potensi lebih jadi 45 ribu. Sasaran kami memang peternakan rakyat, karena tidak ada yang milik pemerintah," ujar dia.

(FF/MUA)
  1. Peternakan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA