1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Mainkan musik etnik, 100 pelajar Lalare Orkestra siap hibur penonton

Paramusisi cilik rencananya akan membawakan 13 lagu pelbagai genre, mulai dangdut, pop, blues, dan jenis lain

©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Sabtu, 24 September 2016 16:41

Merdeka.com, Banyuwangi - 100 Anak sekolah, mulai dari pelajar SD hingga SMP se-Banyuwangi, Jawa Timur siap menghibur para pengunjung Gedung Seni Budaya (Gesibu) Taman Blambangan, Sabtu (24/9) malam. Ratusan pelajar yang tergabung kelompok Lalare Orkestra ini akan menggelar konser musik etnik khas Tanah Blambangan.

Menurut Ketua Dewan Kesenian Banyuwangi (DKB) Samsudin Adlawi, pihaknya telah menyiapkan konser sejak dua bulan lalu. Dibantu dinas pendidikan serta dinas kebudayaan dan pariwisata, DKB menyeleksi para musisi cilik yang akan mengisi pertunjukan musik tradisional.

Banyaknya musisi cilik rencananya akan membawakan 13 lagu pelbagai genre, mulai dangdut, pop, blues, dan jenis lain. "Kami ingin menunjukkan, musik tradisional mampu mengiringi beragam jenis musik tanpa harus menghilangkan identitas lokal," terang Samsudin dalam gelar persnya bersama Bupati Abdullah Azwar Anas.

Pertunjukan Lalare Orkestra sendiri, lanjut Samsudin, sudah berlangsung sejak 2015 lalu, dan sudah masuk agenda Banyuwangi Festival (B-Fest). "Lalare Orkestra ini bermula dari keresahan kami tentang musik tradisional. Di Banyuwangi tidak hanya seni tarinya saja yang terkenal, bukan hanya masalah ritualnya saja, tapi juga memiliki musik tradisional yang luar biasa," ungkapnya.

Bahkan, kata Samsudin, Banyuwangi memiliki musik tradisional yang sudah diakui dunia. Teknik pukulan permainan perkusi para seniman musik di Bumi Blambangan, kecepatannya belum tertandingi hingga saat ini.

"Bahkan seniman sekelas Djaduk Ferianto (musikus dari Sinten Remen) pernah belajar teknik pukulan perkusi di Banyuwangi. Hingga saat ini, kecepatan pukulan permaian perkusi Banyuwangi belum ada yang menandingi di dunia," ungkapnya yakin.

Tak salah jika Pasific Asia Travel Association (PATA) menyematkan penghargaan kategori Heritage and Culture pada 9 September lalu kepada Lalare Orkestra yang telah mampu mepertahankan musik tradisional khas Banyuwangi.

PATA adalah asosiasi pariwisata yang terdiri atas 970 organisasi/entitas kepariwisataan, 100 maskapai penerbangan, 150 institusi pendidikan/universitas/ pusat kajian pariwisata, dan ribuan perusahaan pariwisata.

Penghargaan telah menginspirasi Lalare Orkestra untuk mengangkat tema ‘Nyerambahi Jagad’ pada konsernya malam nanti. "Mereka telah mampu menunjukkan kemampuannya dan mendapatkan penghargaan internasional. Dengan tema ini, mereka berharap kiprah musiknya akan terus berkibar dengan membawa bendera kesenian Banyuwangi," pungkas Samsudin.

Sementara Bupati Anas menambahkan, Lalare Orkestra terbentuk sebagai wujud kaderisasi di Bumi Blambangan untuk terus menghidupkan budaya lokal. "Kenapa PATA memberikan penghargaan, karena proses kaderisasi daerah untuk mengembangkan tradisi lokal. Maka, pemerintah memberi ruang bagi anak-anak untuk mengembangkan bakatnya," kata Anas.

Diakui orang nomor satu di Tanah Osing ini, mengatur anak-anak bukan hal mudah. Maka diperlukan ketelatenan. "Keswadayaan inilah yang kemudian dinilai PATA. Mengatur anak untuk bisa memainkan musik tradisional secara berkelompok tidaklah mudah. Maka kita buat ini sebagai virus, kita beri ruang bagi mereka untuk berekspresi," tandasnya.

(MH/MA)
  1. Musik
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA