1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Melihat ritual balang apem diikuti 25 gadis di Banyuwangi

Ritual ini menjadi simbol rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan air yang mengaliri persawahan warga setempat.

©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Sabtu, 24 September 2016 16:24

Merdeka.com, Banyuwangi - Jelang Festival Arung Kanal Decorative Boat, warga Desa Kebondalem, Kecamataan Bangorejo, Banyuwangi, Jawa Timur menggelar ritual balang apem di sepanjang sungai Daerah Irigasi Baru, Jumat (23/9).

Ritual ini menjadi simbol rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan air yang mengaliri persawahan warga setempat. Sehingga, warga Desa Kebondalem bisa bercocok tanam dan menuai hasil melimpah.

Tradisi balang apem ini juga sekaligus pembuka Festival Arung Kanal Decorative Boat yang digelar pada Sabtu mal(24/9) di sepanjang sungai yang membelah Desa Kebondalem.

Balang berarti melempar. Sedang apem adalah jajanan khas berbentuk bulat pipih seperti piring kecil. Apem yang dilemparpun, berwarna-warni. Jajan pasar itu, memiliki nama unik. Oleh warga setempat, apem warna-warni ini dijuluki Apem Arum Gondo Roso dan Apem Arum Sekar Ting-ting.

Ritual balang apem digelar tiap dua tahun sekali atau pada tahun genap oleh masyarakat setempat‎. Tradisi ini, dilakukan usai gelar kenduri di tepi aliran sungai dan dipimpin oleh sesepuh desa.

Selanjutnya, Apem Arum Gondo Roso dan Arum Sekar Ting-ting tersebut dibagikan dengan cara dilempar. Yang menarik dari aktivitas ini, si pelempar apem warna-warni yang dimasak oleh ibu-ibu itu adalah 25 gadis desa pilihan.

Sementara ribuan penonton yang memadati sepanjang sungai, mulai anak-anak hingga orangtua berebut apem yang dilempar para gadis di atas perahu karet. "Ini bentuk syukur masyarakat. Dengan melempar apem, ibaratnya berkah dari Tuhan. Dan yang menangkap dan mendapatkan apem yang dilempar itu, kemudian dimakan, maka dia akan mendapat berkah Tuhan," terang sesepuh desa, Tukiran di sela acara.

Dijelaskan Tukiran, berkah yang dimaksud, bermacam-macam. Bagi para pedagang, bisa menjadi pertanda kalau dagangannya akan laris. "Kalau perjaka, atau yang belum menikah, maka dia akan segera mendapat jodoh," katanya lagi.

Selanjutnya, dengan usainya ritual balang apem ini, Festival Arung Kanal Decorative Boat siap digelar. Lomba perahu hias ini juga salah satu kegiatang Banyuwangi Festival (B-Fest) 2016.

Dalam lomba itu, puluhan perahu hias akan melintasi sungai, bukan di tengah laut. Dengan warna kerlip bintang serta berhias lampu warna-warni, menambah semaraknya Sabtu malam di Desa Kebondalem.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda mengatakan, festival sekaligus mempromosikan tradisi masyarakat sebagai aset wisata Bumi Blambangan. "Secara konsisten kami angkat kearifan lokal di Banyuwangi. Sehingga nantinya, event pariwisata kami makin beragam," kata Bramuda.

(MH/MA)
  1. Seni dan Budaya
  2. Festival Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA