Untuk menikmati semangkok rujak es krim, Anda cukup merogoh kocek Rp 3.500 per porsi.
Merdeka.com, Banyuwangi - Ada lagi kuliner Banyuwangi yang perlu Anda coba, rujak es krim. Perpaduan es krim dicampur cacahan rujak buah, memberi sensasi rasa yang unik. Rasa rujak yang pedas seolah langsung bisa dinetralisir dengan lembutnya es krim.
Bila lewat jalan Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, di sana ada penjual kuliner rujak es krim bernama Dedi. Menurutnya sebagian besar pelanggan barunya yang datang, berawal dari rasa penasaran. "Mereka yang datang awalnya penasaran, seperti apa rasa rujak es krim?" kata dia.
Rasa penasaran masyarakat itulah yang disyukuri oleh Dedi, sebab kini dagangannya laris manis. Bagi yang pertama kali mendengar kuliner rujak es krim, tentu akan mengernyitkan dahi. Bagaimana bisa es krim dan rujak yang biasanya dikonsumsi terpisah bisa dihidangkan dalam satu wadah yang sama. Tapi peluang itulah yang diambil Dedi untuk mengais rezeki.
Menurutnya buah yang digunakan dalam rujak es krim tak jauh berbeda dengan buah-buahan yang digunakan dalam rujak biasa. Buah yang digunakan antara lain kedondong, bengkoang, dan timun. “Kalau kedondong tidak ada saya biasa pakai buah mangga,” ujarnya.
Semua jenis buah untuk bahan rujak tersebut, memiliki karakter yang padat dan gurih saat dikonsumsi. Buah kedondong menghasilkan rasa asam, sedangkan pepaya dan bengkoang punya rasa segar dan manis. Mentimun seolah menjadi penetralisir rasa di antara buah lainnya.
Sebelum dijual buah-buah tersebut dipotong tipis-tipis, kemudian diguyur dengan bumbu rujak yang terdiri dari kacang tanah dan gula merah. “Kalau bumbunya sengaja saya buat pedas. Untuk ciri khas rujak es krim saya. Kalau ada yang tidak suka pedas saya kasih tahu,” tutur Dedi yang sudah berjualan rujak es krim sejak tahun 2009.
Selama 7 tahun jual Rujak Es Cream Dedi hanya memegang prinsip bahwa banyaknya pelanggan cukup bermodal kejujuran dalam membuat kuliner. Dedi tidak pernah mau menggunakan pemanis atau campuran zat kimia berbahaya. “Saya enggak pakai pemanis, semua saya buat sendiri dengan bahan-bahan yang menyehatkan. Jadi pelanggan senang, kalau pakai pemanis bisa menyebabkan batuk pilek. Saya enggak mau kehilangan pelanggan,” jelasnya.
Setiap pagi, ia berangkat dari Kecamatan Jajag ke Muncar dengan jarak kurang lebih 30 kilometer. Alasannya memilih membuka lapak di Muncar karena tempat itu dinilai strategis, kulinernya memang sangat pas di konsumsi di area dekat pesisir seperti Muncar. Dinginnya es krim ditambah pedas dan segarnya rujak, memang sangat pas dikonsumsi saat siang hari.
Untuk menikmati semangkok rujak es krim, Anda cukup merogoh kocek Rp 3.500 per porsi. Dedi membuka lapaknya mulai pukul 9 pagi sampai 4 sore.