Nizar mengaku pernah membuat travel video untuk tamu dari Amerika, Singapore, Slovakia, Jerman, dan Swiss.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bangga dengan Banyuwangi, bagi Nizar Surya Pratama (21) tak cukup melalui kata-kata saja. Ia mampu mengabadikan keindahan kota kelahirannya itu dengan membuat videografi yang mengundang decak kagum.
Tak hanya teman dekat yang mengagumi hasil karyanya. Wisatawan mancanegara yang ia pandu pun mengatakan hal serupa. Berprofesi sebagai pramuwisata atau guide di salah satu travel agent di Banyuwangi, Nizar mulai tertarik mengabadikan gambar gerak sejak tahun 2015 lalu.
“Bikin video itu fun (menyenangkan). Ada momen lucu, ada juga moment menegangkan. Foto kan cuman gitu-gitu aja, ngga bisa bergerak. Kalau video kan bisa bergerak, bisa jadi kenangan,” ungkapnya kepada Merdeka Banyuwangi, Jumat (8/4).
Lulusan English Second Language di Malaysia ini mengaku pernah mempelajari dunia videografi saat menempuh sekolah di SMKN 1 Banyuwangi. Saat itu ia mengambil jurusan multimedia. Tak heran, kemampuannya dalam mengabadikan momen membuat para tamu mancanegara tertarik untuk dibuatkan travel video.
“Ada teman dari Belanda, dia balik sampai 2 kali ke sini (Banyuwangi) sama ngajak adik dan ibunya. Ibunya ngga bisa naik gunung, gara-gara lihat (video) itu sih jadi semangat naik gunung (kawah Ijen),” ujarnya bersemangat.
Nizar mengaku pernah membuat travel video untuk tamu dari Amerika, Singapore, Slovakia, Jerman, dan Swiss. Namun hanya sebagian video saja yang diijinkan diunggah dalam situs youtube miliknya, Nizar Dieryz.
Meski ia hanya menggunakan telepon genggam untuk membuat video, namun kebanyakan tamu yang ia pandu mengaku terkesan dengan kemampuannya. Bahkan, dengan alat perekam video yang sama yaitu iPhone 6, namun hasil video yang mereka buat jauh berbeda.
Nizar pun mengaku hanya menggunakan aplikasi dari telepon genggamnya. Seperti iMovie, Fly, Lapse-it, Movie pro. Ia belajar secara otodidak dalam proses pembuatan video perjalanan. Ia terus belajar dari internet dan sering melihat video lain sebagai referensi.
“Gimana cara ngepasin beat, opening, ending, isinya video itu apa, pesen-pesennya apa. Aku ngenalin tempat wisata, contohnya di Banyuwangi. Kebanyakan (masyarakat) kan belum ada yang tahu bahwa di Banyuwangi itu ada (destinasi wisata) ini itu,” tegasnya sambil tersenyum bangga.