Budi sudah bekerja di pengepul rongsokan selama 15 tahun.
Merdeka.com, Banyuwangi - Budi Susilo (39) punya inovasi kreatif memanfaatkan bahan rongsokan menjadi barang yang bernilai jual lebih tinggi. Warga Desa Sarimulyo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi ini membuat kap lampu, kursi, meja dari rongsokan seperti tong, kompor bekas, tempat minum ternak, sampai tempat nasi bekas.
"Kap lampu yang saya buat dijual Rp 150 ribu sampai Rp 750 ribu dari kompor bekas, filter mobil dan bekas makanan ayam. Kalau dijual ditimbang sampah saja paling harganya Rp 20 ribu," ujar Budi saat ditemui di bengkelnya pekan lalu.
Budi sudah bekerja di pengepul rongsokan selama 15 tahun. Namun baru tahun lalu memanfaatkan rongsokan tersebut menjadi bahan kerajinan bernilai jual lebih mahal. Tidak hanya itu, Budi juga mengumpulkan Anak-anak muda di sekitar rumahnya untuk diajari membuat kerajinan.
"Minimal anak-anak itu punya modal kreativitas. Sekarang sudah ada 15 anak. Jadi bahan-bahan dari saya semua, nanti kalau laku saya beri pantasnya berapa," ujar pendiri kerajinan barang bekas Omah Oblek ini.
Mulanya, Budi hanya coba-coba merakit kap lampu dari rongsokan, dan ternyata bisa laku terjual Rp 400 ribu. Saat masuk di rumahnya, Budi sudah memiliki beragam karya dari barang bekas. Seperti tutup tong bisa dibuat menjadi meja. Dan memanfaatkan tong menjadi satu set kursi.
Budi hanya perlu memotong setengah bagian tong, kemudian diisi dengan beragam sampah seperti plastik. Setelah itu ditutup dengan kain dan dipercantik menggunakan cat.
"Tong kecil satu set Rp 500. Ada empat kursi, meja satu. Kalau yang tong besar, satu set empat kursi satu meja Rp 2,5 juta," jelasnya.
Dari usaha sampingannya ini, Budi bisa menjual 3-4 kali dalam setiap pemesanan. "Sementara ini yang pesan masih di sekitar kawasan Banyuwangi," ujar dia.