1. BANYUWANGI
  2. PARIWISATA

Wisata pantai, serunya melihat nelayan Pulau Santen tarik jaring ikan

Pekerjaan turun temurun ini, menjadi daya tarik wisatawan saat melihat warga gotong royong menarik jaring ikan.

Nelayan Pulau Santen. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Jum'at, 29 Juli 2016 11:59

Merdeka.com, Banyuwangi - Warga Pulau Santen, Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi, punya cara unik saat mencari ikan. Cukup menebar jaring di tepi pesisir Selat Bali, beragam jenis ikan seperti lemuru bisa ditarik ke tepian. Panjang jaringnya bisa mencapai 500-1000 meter. Butuh minimal 4 sampai 8 orang untuk menarik jaring ke tepian usai ditebar. Dan itu telah menjadi ciri khas warga Pulau Santen turun temurun.

Melihat aktivitas tersebut, rasa gotong royong dan kekompakan para nelayan dalam bekerja sangat terasa. Usai menarik jaring sampai ketepian, puluhan ibu-ibu, remaja sampai anak-anak terlihat bergerombol membawa ember. Tidak untuk berebut, melainkan membantu mengambil ikan.

“Itu hanya bantu. Kadang ya nempil (beli). Kalau memang banyak ya minta gak papa. Di sini kalau sudah musim ikan gak beli ikan itu. Satu kresek merah dikasih. Kalau rame ikan, banyak yang dari Muncar datang ke sini. Bawa sepeda motoran,” ujar Salim (44) pemilik jaring beberapa waktu lalu.

Jaring yang digunakan bernama jaring tarik. Kondisi arus pesisir Selat Bali yang deras memang sesuai menggunakan alat tangkap jaring yang ditarik dari darat tersebut. Menariknya, yang paling banyak menggunakan jaring tarik hanya di Pulau Santen.

Nelayan Pulau Santen dapat hasil tangkapannya
© 2016 merdeka.com/Mohammad Ulil Albab

“Itu khasnya sini. Selain jaring tarik, jaring pakis namanya,” jelas Ketua RT lingkungan Karanganom ini. Salim melanjutkan, warga Pulau Santen biasa menebar jaring sejak pagi habis subuh. Meski demikian sistem kerja gotong royong ini tidak memaksakan diri harus mendapat ikan banyak.

“Enak cara kerjanya di sini. Misalkan gak ada pagi, kan keluar jaringnya habis subuh sekitar jam lima. Sekali dua kali nebar gak ada ya berhenti sudah. Kalau ada sehari, ya gak langsung terus-terusan. Istirahat soalnya tergantung arusnya juga,” lanjutnya.
 
Saat ini kata Salim, masih ada sekitar 20 jaring tarik yang dimiliki warga Pulau Santen. Pekerjaan turun temurun ini, telah menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung di Pulau Santen. Serunya saat melihat warga gotong royong menarik jaring sambil berteriak semangat. Durasi waktu menarik jaring kurang lebih bisa sampai 30-45 menit.

“Jaring tarik. Cuma sini yang paling banyak. Nyebar langsung tarik,” ujarnya.

(FF/MUA)
  1. Wisata Pantai
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA